25 September 2008

Sejarah Televisi

Televisi

Televisi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Television. Kata television diambil dari bahasa Latin tele yang berarti jauh (jarak) dan visio, melihat, kata benda dari visus, terlihat, yang diturunkan dari kata kerja vedere, melihat. Secara umum televisi, yang biasa disingkat TV (dibaca oleh orang Indonesia tivi yang seharusnya teve) televisi adalah sistem komunikasi penyiaran dan penerima gambar hidup dan suara dari jauh. Istilah tersebut sudah menyangkut semua aspek program acara televisi dan pemancarannya. (www.wikipedia.org).

Sejarah Televisi

Televisi menjalani sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-19.

1885: Paul Gottlieb Nipkow, mengusulkan dan mematenkan televisi eletromekanik yang pertama pada. Piringan, berlubang-lubang membentuk spiral mengarah ke tengah, berputar menjadi “televisi” pertama.

1990: Constantin Perskyi dalam, the International Electricity Congress, memperkenalkan kata televisi dalam papernya yang me-review elektromekanik teknologi karya Nipkow dan lainnya.

1911: Boris Rosing dan mahasiswanya Vladimir Kosma Zwarykin “sukses” dengan sistem televisi menggunakan mechanical mirror-drum scanner untuk dipancarakan lewat kabel dengan cathode ray tube sebagai pesawat penerima.

1925: John Logie Baird dan kawan-kawannya di Inggris, dengan piringan Nipkow menciptakan sistem untuk pemindaian (scanning), pemancaran, dan penerimaan citra bergerak. Televisi Baird hanya memiliki 30 garis vertikal yang cukup mereproduksi wajah seseorang.

1928: Beird berhasil memancarkan sinyal televisi transatlantik yang pertama.

1931: Beird berhasil mengadakan siaran lansung pertamanya.

1936: Sistem Beird mencapai 240 garis yang disiarkan oleh BBC, sebelum sistemnya dihentikan dan diganti dengan sistem elektronik dengan 405 garis. Pada saat Baird di Inggris melakukan penemuan citra bergerak, di Amerika pada tahun yang sama, dengan sistem yang hampir sama, Charles Francis Jenkins berhasil memancarkan citra dengan 48 garis per gambar dan 16 gambar per detik.

Perkembangan televisi elektronik tertinggal jauh dengan televisi elektromekanik karena televisi elektromekanik relatif lebih murah, bagian-bagiannya tidak rumit, dan tidak ada yang tertarik untuk membiayai pengembangan televisi elektronik pada saat tv elekromekanik sudah jauh lebih baik pada saat itu. Namun dengan ditemukan sistem yang lebih murah, Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth membuat televisi elektronik dapat dikembangkan. RCA melihat bahwa televisi elektronik aklan lebih bernilai komersial, bersedia membiayai pengembangan ide Farnsworth dan Zworykin.

1934: Televisi eletromekanik menjadi barang yang ketinggalan jaman, walau beberapa stasiun televisi tetap bersiaran dengan eletromekanik sampai tahun 1939.

1939: RCA dan Zwarykin bersiaran dengan program reguler yang dimulai pada saat “penelevisian” the World Fair di New York.

1941: National Television Standard Committee (NTSC) diputuskan sabagai acuan standar nasional pemancaran televisi di Amerika Serikat. Lima bulan setelah keputusan tersebut sudah 22 negara yang mengikuti standar tersebut untuk stasiun televisi mereka.

1941: Televisi berwarna dimulai. Terjadi pertarungan antar RCA dan CBS. Televisi berwarna meraka belum bisa dinikmati khalayak karena tidak compatible dengan pesawat penerima siaran televisi hitam putih milik mayarakat.

1942 s.d 1945, the War Production Board menghentikan semua produksi peralatan televisi dan radio untuk masarakat sipil.

1951: Siaran televisi berwarna di Amerika dimulai.

Setelah perang usai CBS, RCA, dan CTI berebut memperkenalkan teknologi televisi berwarna. RCA menang sebab mampu mengembangkan teknologi TV berwarna tanpa harus mengganti pesawat penerima televisi hitam putih. CBS dan CTI kalah bersaing karena teknologinya tidak compatible dengan pesawat televisi hitam putih yang telah ada. Saat itu pesawat televisi masih sangat mahal (setara setengah harga mobil). Akhirnya secara komersial pesawat televisi berwarna menggunakan standar warna NTSC-RCA.

Di Eropa dikembangkan sistem 625 garis untuk transmisi monokrom dengan jumlah frame per detiknya 24 frame. Di Amerika setiap frame terdiri dari 525 garis dan 30 frame per detik.

Ketidakpuasan terhadap sistem NTSC Amerika, negara-negara Eropa menggunakan sistem lain yaitu SECAM yang diciptakan di Perancis, dan PAL diciptakan di Jerman. Perkembangan teknologi televisi berwarna di Eropa tidak sepesat Amerika, karena kurangnya motivasi komersial. Lembaga penyiaran di Eropa rata-rata dimiliki oleh negara.

1967: Siaran berwarna secara reguler di Eropa pertama kali.

1972: Di Amerika siaran televisi hitam putih berakhir

1980 an: di Eropa masih ada siaran televisi hitam putih

Televisi semakin berkembang baik teknologi pada perangkat produksi, penyiaran, pemancar, stasiun, dan pesawat penerima., maupun jumlah. Saat ini teknologi sudah berkembang menghasilkan mutu yang jauh lebih bagus dan akuat dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.

Digital Television (DTV) adalah tipe baru dari penyiaran televisi yang mentransformasikan gambar dan suara diambil dengan teknologi digital, ditransmisikan dengan kualitas film, mempunyai kemampuan multicasting dan interaktif. Ini berarti pemirsa mempunyai banyak pilihan tingkat kualitas program televisi digital. SDTV (Standard Definition TV), standar dasar kualitas tayangan dan resolusi gambar pada televisi, yang analog maupun untuk digital, yang berformat aspek rasio layar 4:3 atau pun 16: 9. HDTV (High Definition TV), dengan format aspek rasio 16:9 menampilkan resolusi gambar tertinggi yang diambil dengan peralatan digital dengan suara yang stara dengan CD. (http://www.dtv.gov/whatisdtv.html).

HDTV merupakan salah satu format televisi digital, sebagai perbandingan TV analog NTSC per frame terdiri dari 525 garis kali 720 pixel, dengan total 378,000 pixel, sedangkan HDTV mempunyai resolusi 1920 x 1080. total 2,073,600 pixel per frame, fixelnya enam kali lebih TV analog. Kelebihan lain HDTV yaitu multicasting, yaitu bisa menyiarkan 4 program SDTV sekaligus dalam satu channel, pada saat tidak menyiarkan HDTV (http://www.pbs.org/opb/crashcourse/)

2005: Di Amerika sudah ada sekitar 843 dari 1696 stasiun penyiaran televisi yang sudah mengaplikasikan DTV (http://www.fcc.gov/mb/video/files/dtvonair.html).

2006: Transisi dari TV analog ke digital diharapkan selesai pada tanggal 31 Desember 2006 (http://www.fcc.gov/cgb/consumerfacts/digitaltv.html), namun pada tanggal 21 Desember 2005, Senat Amerika memutuskan transisi selesai tanggal 17 Februari 2009 (hhtp://broadcastengineering.com/newsletters/eng_update/20051228/#). Pada saat digital televisi telah beroperasi, bukan berarti pesawat penerima TV analog tidak terpakai. Pesawat tetap bisa dipakai dengan menambahkan converter set-top box.

2006: Di Indonesia pada akhir Januari 2006 diadakan percobaan televisi digital ( SIARAN PERS No 01/DJPT.1/KOMINFO/I/2006 2 Januari 2006 www.depkominfo.go.id ).

2007: Tanggal 7 Maret pemerintah Amerika juga menentukan semua produksi televisi sudah menggunakan digital tuner sudah tersedia langsung pada pesawat penerima televisi. Para pabrik pembuat pesawat televisi sudah harus menghentikan produksi pesawat televisi analog (www.fcc.gov/cgb/consumerfacts/digitaltv.html)

Tidak ada komentar: