(Tulisan tahun 2006, teknologi setelah tahun itu
belum sempat mengikuti)
Peralatan dan perlengkapan stasiun televisi sangat padat
dengan teknologi. Pemilihan teknologi harus tepat sehingga masih aplicable dalam beberapa tahun ke depan
dan berkesinambungan dengan teknologi berikutnya. Teknologi televisi setiap saat terjadi perubahan dan
pengembangan. Hari ini yang dipilih teknologi yang paling mutakhir, belum
sempat digunakan sudah ada teknologi yang lebih baru.
Teknologi
Teknologi televisi dikenal dengan istilah analog dan digital. Kedua teknologi
tersebut saat ini digunakan bersamaan. Teknologi analog dan digital untuk
aplikasi dalam dunia audio video dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Analog.
Menurut kamus Webster’s, analog adalah …designating or
of electronic equipment, recording, etc. in wich the signal corresponds to a
physical change… Menurut http://techmind.org
analogue is used to describe system wich
operate using the principal of signals whose characteristic varies in proportion to some other function which they
represent. Situs lain, www.wikipedia.org
menjelaskan bahwa an analog or analogue
signal is any variable signal continuous in both time and amplitude. It differs
from a digital signal in that small fluctuations in the signal are meaningful.
Analog is usually thought of in an electrical context, however mechanical,
pneumatic, hydraulic, and other systems may also use analog signals.
Analog, mengkopi apa semuanya. Semua informasi
dan data yang dibutuhkan atau tidak, akan disajikan., oleh karena muncul
gangguan (noise) dari informasi yang
tidak diperlukan tadi:
The analog signal is a
continous function of independent variabls.The analog signal is defined for
every instant of independent variable and so magnitude of independent variable is continous in the specified range.
here both the independent variable and magnitude are continous. http://www.niceindia.com/qbank/Digital_Signal_Processing.doc
Hasil rekaman secara analog sebagus apapun kualitasnya
akan mengalami penurunan mutu pada saat direkam ulang atau ditransmisikan,
hasilnya tidak sebagus aslinya. Hal ini terjadi karena melemahnya amplitudo (kekuatan) gelombang yang dipancarakan, dan karena alat
pembawa sinyal tersebut menimbulkan noise
tersendiri. Dalam batas tertentu, hasil kopi atau penerimaan sinyal yang tidak
sebagus aslinya, dapat dikurangi dengan shielding,
kabel yang baik, dan penyambungan yang tepat. Tetapi dalam kondisi tertentu,
kelemahan tersebut sudah tidak dapat diatasi lagi.
2)
Digital.
Menurut kamus Webster’s, digital adalah designating or
of a recording technique in wich the sound or images are coverted into groups
of electronic bits and stored on magnetic
medium: the group of bits are read electronically as by a laser beam,
for reproduction. Menurut http://techmind.org
… refers to systems which process number.
In the case of digital recording or transmission a numerical description of the
original signal is made, and it is this driscription which is stored. Situs lain, www.wikipedia.org menjelaskan bahwa a digital system is one that uses numbers,
especially binary numbers, for input, processing, transmission, storage, or
display, rather than a continuous spectrum of values (an analog system) or
non-numeric symbols such as letters or icons.
Digital yang direkam ulang atau ditransmisikan dengan cara digital hasilnya
sama dengan aslinya. Data dan informasi ditransmisikan dengan diubah menjadi
kode nol dan satu. Pada pesawat penerima nol dan satu tersebut diubah ulang
menjadi informasi seperti semula, tanpa noise.
Rekaman digital adalah sampling process, maksudnya hanya “contoh” sinyal yang disimpan.
Contoh dalam rekaman suara dengan kualitas CD, contoh sinyalnya di rate 44,1 KHz, atau 44.100 kali per
detik. Ini kualitas terendah digital audio, namun tanpa desis seperti kualitas
rendah rekaman analog. Dalam rekaman
digital yang profesional, sudah menggunakan rate yang lebih tinggi: 48,0 KHz,
88,2 Khz, bahkan paling baru sudah pada 192 Khz
(th 2006) (www.jmudloff.org).
Namun kalau berbicara kualitas tanpa memperhatikan faktor
lain, (biaya, besarnya alat, waktu pekerjaan) analog tak bisa ditandingi oleh
digital, “Sebenarnya rekaman PH (piringan
hitam) terburuk masih lebih bagus
daripada rekaman CD terbaik”, dan teknologi saat ini belum mampu membuat
rekaman CD yang mutunya menyamai Piringan Hitam (Kompas, 13 Nov, 2005). Faktor
utama pengambilan keputusan pemilihan antara analog dan digital yaitu biaya:
Digital mempunyai kelebihan dibandingkan dengan analog:
1)
Penerimaan sinyal (audio video)
lebih bagus karena sama dengan aslinya (tidak ada noise), tidak ada penurunan
mutu.
2)
Memudahkan pekerjaan, hasilnya
sesuai keinginan:
Langsung upload
ke editing system
Error-correction.circuity
mengurangi masalah dropout
Bisa membuat efek nyaris tanpa batas
Pekerjaan lebih cepat dan bisa simultan
3)
Bisa dipadatkan (compressed), menguntungkan
pada penyimpanan perawatan, dan pengiriman (transmisi).
4)
Membutuhkan alat kerja dan
ruang yang lebih sedikit
Sistem Warna
Sistem warna (color encoding)
televisi ada 3 yaitu NTSC, PAL, dan SECAM:
1)
NTSC. National Television System Committee, yang diciptakan di Amerika
menggunakan 525 garis transmisi per frame, yang dipakai untuk gambar 480 garis
sisanya untuk data yang lain, dan 30 frame per detik. NTSC mempunyai beberapa
varian, yaitu M, A, dan J. Negara utama pemakai NTSC yaitu Amerika Serikat,
Kanada, Jepang, dan Taiwan .
2)
PAL. Phase
Alternating Line, pertama kali digunakan di Jerman sebagai perbaikan dari
sistem NTSC. Informasi sinyal video dibalik dengan garis vertikal secara
otomatis untuk mengoreksi phase warna yang salah pada saat ditransmisikan
dengan cara membatalkannya, dan mata kita tidak mampu mendeteksi pengurangan
resolusi warna vertikal tersebut. PAL mempunyai 625 garis per frame (yang
dipakai untuk gambar 576, sisanya dipakai untuk informasi lain), dan 25 frame
per detik. Varian PAL yaitu B, G, H, I dan N. Sistem PAL paling banyak
digunakan di belahan dunia.
3)
SECAM.
Sequentiel Couleur avec Memorie,
rangkaian warna dengan memori. Perbedaan SECAM dan PAL yaitu bahwa SECAM
mengirim hanya satu sinyal sinyal warna sekali kirim dan menggunakan informasi
warna lain dari garis sebelumnya, sedangkan PAL mengirimkan langsung tiga
warna. SECAm pertama kali ditemukan di Perancis, karena tidak mau menggunakan
standar Amerika. Jumlah garis fer frame
dan jumlah frame per detik sama dengan PAL. Negara pemakai sistem SECAM yaitu
Perancis, Rusia, Timur Tengah, dan Eropa Timur (sekarang Eropa Timur telah
beralih ke PAL).
Format
Telivisi atau audio mempunyai beberapa format, semula
format berhubungan dengan jenis video
tapes, media penyimpan hasil rekaman yang akan ditayangkan di televisi
dalam bentuk pita magnetik (www.wikipaedia.org).
Analog
1)
Open Reel. Mesin Videotape pertama yaitu Quadruplex
yang diperkenalkan oleh Ampex di
Amerika pada tahun 1956. Lebar pita 2 inci (5,08cm). Pemakaian pita ini
berlansung sampai sekitar 20 tahunan, walau pita ini cenderung ringkih, cepat
rusak, dan mahal. Pada akhir tahun 1970-an, diperkenalkan format pita baru baru
yaitu yang disebut C-format vediotape, dengan lebar pita 1 inci.
2)
U-Matic.
Pada tahu 1969, Sony memperkenalkan video kaset yang pertama composite
U-matic
system, yang selanjutnya disebut Broadcast Video U-matic (BVU). Lebar
pita U-matic ¾ inci. Sampai awal tahun 1990-an format U-matic masih digunakan
untuk beberapa program acara yang ditayangkan televisi di Indonesia .
3)
Betacam SP. Keluarga Betacam
component video diperkenalkan Sony pada tahun 1982. Lebar pita Betacam
½ inci. Betacam SP, format yang begitu populer, sampai sekarang yang paling
banyak digunakan oleh semua stasiun televisi komersial di Indonesia .
Digital
1)
Format "D"
D1, dikembangkan oleh Sony pada tahun 1986. D1 merupakan format
digital pertama dan tidak ada penurunan kualitas pada saat dilakukan
penyuntingan (editing) bila dibandingkan dengan analog. Walaupunteknologi sudah
maju, D1 dianggap tetap “tak ada
kompromi” untuk membuat efek-efek khusus yang dibutuhkan pada saat
pascaproduksi.
D-2, diperkenalkan oleh Ampex Corp., mengikuti langkah D1. Format ini
sudah menggunakan kompresi (compression). Walau ada sedikit penurunan mutu
gambar namun format ini sudah banyak kesulitan teknis.
D-3, dikeluarkan oleh Panasonic pada tahun 1991, menggunakan pita ½
inci yang kecil, maka format ini digunakan pertama kali untuk kamera
digital.
D-5, (tidak ada D-4 karena 4 merupakan angka pantangan untuk
kepercayaan bangsa-bangsa timur jauh), dikeluarkan oleh Panasonic pada tahun
1993, karena format D3 tidak sesukses harapan mereka, dan untuk menyaingi
format Betacam digital produk Sony. D-5 mempunyai banyak kelebihan secara
teknis, masuk di arena peralatan hi-end,juga memenuhi syarat untuk signal HDTV, dan merupakan saingan pertama kualitas “tak ada kompromi” D-1.
D-6, format kaset digital menggunakan pita kaset 19mm helical-scanuntuk
merekam materi uncompressed high difinition television.
D-7, Panasonic DVCPRO, menggunakan
ukuran DV dan mempunyai banyak kelebihan, kelebihan utamanya yaitu bisa bekerja
langsung pada PC, yang mempunyai drive
khusus, untuk penyuntingan. Isi kaset dapat ditransfer pada komputer empat kali
lebih cepat dari pada kecepatan biasa. Untuk mutu yang lebih tinggi, Panasonic
mengeluarkan DVCPRO50.
D-9
(Digital-S), pengembangan dari S-VHS JVC, menggunakan head
yang terpisah untuk rekaman dan putar ulang. Hal ni memungkinkan sinyal yang
terekam pada detik yang berbeda setelah direkam. Di samping itu pemakai bisa
memutar ulang bersamaan dengan memberi title
atau efek dan langsung terekam.
(tidak ada D8, karena bisa membingungkan dengan DA88, kaset audio 8 track)
2)
DVCAM , Digital Betacam
DVCAM, buatan Sony adalah adaptasi profesional untuk format DV dengan memasukkan beberapa perbaikan yang
sama dengan DVCPRO. DVCAM memasukkan
koneksi "iLink" yang memungkinkan alat perekamnya (recorder)
dicolokkan langsung ke komputer untung penyuntingan. Mesin DVCAM dapat memutar ulang (play back) format DV dan DVCPRO.
Digital Betacam, diperkenalkan
oleh Sony pada tahun 1993 sebagai
pengganti Betacam analog yang sangat populer selama lebih dari 20 tahun. Lebar
pitanya sama dengan yang analog, ½ inci. Walaupun Digital Betacam tidak bisa
merekam dengan kaset Betacam SP (analog), namun bisa memutar ulang format
tersebut. Seperti Panasonic meningkatkan
mutu DVCPRO dengan membuat DVCPR50 Betacam digital membuat seri SX pada tahun 1996.
3)
DVD dan Solid-State recording
Dua tehnik perekaman yang akan mempercepat
kematian video tape, yaitu blue
laser DVD dan solid-state
memory-based PCMCIA cards. Akhir tahun 2002, Hitachi memperkenalkan format nirpita (tapeless) yang bisa merekam baik di solid-state computer RAM dan di DVD.
Kombinasi ini memungkinkan merekam dan menyunting di lapangan.
DVD Sony
menggunakan sistem blue laser light
untuk merekam sampai 23.3 Gb data dalam satu disc, sekitar satu jam broadcast
quality audio-video. Panasonic
memperkenalkan P2 professional grade solid-state recording di tahun 2004. Kamera Panasonic
AJ-SPX800 “tidak ada yang bergerak”
(berputar seperti kaset, piringan DVD) dan mempunyai slot sampai lima memory card. Pada saat video
selesai direkam card-nya dapat dipindahkan ke komputer. Keuntungan “tidak ada
yang bergerak” ini anadal terhadap maslah lingkungan seperti kelembababn dan
getaran., dan menggunakan catu daya yang kecil.
4)
High-Definition Formats
High-definition
digital recorder pertama Sony HDD-1000. Perekam
tanpa melakukan pemadatan data, menggunakan open
reel tape 1-inci. Karena terlalu mahal, dan kurangdiminati maka digandti
dengan HDCAM. Panasonic dengan versi yang telah di-upgrade: D-5HD dan DVCPROHD. DVCPROHD mempunyai kecepatan 4 kali
dibandingkan dengan DVCPRO. JVC
dengan GR-HD1, menggunakan kaset mini-DV.
5)
Ultra High-Definition Formats
Kamera yang dibuat oleh DALSA mampu mebuat gambar dengan
resolusi empat kali resolusi terbaik kamera HDTV. Menggunakan chip 2/3 inci, yang juga digunakan oleh
sebagian besar kamera profesional, chip
DALSA mampu membuat area gambar lebih
besar beberapa kali lipat dari gambar film 35 mm
Consumer Video Format
Format video
keperluan pribadi (home use) yang
sangat terkenal diantaranya:
1) Analog
VHS, Video Home Service sangat luas
pemakaiannya untuk dokumentasi pribadi dan perekaman film yang disewakan
(di Amerrika).
S-VHS, pengembangan VHS berikutnya yaitu banyak digunakan untuk peliputan
berita karena murah dan gambarnya tidak begitu jelek. Varian VHS dan S-VHS ada tambahan huruf C
dibelakangnya yang berarti compact.
Betamax,
dibuat oleh Sony, tapi perkembangan berikutnya
kalah dengan VHS. Di Indonesia banyak digunakan untuk persewaan video sebelum
VCD dan DVD beredar luas.
8mm, menggunakan pita kaset 8 mm didisain untuk rumah tangga.
Keuntungannya kameranya jauh lebih kecil daripda VHS.
Hi8,
pengembangan 8mm dengan kualitas yang lebih bagus.
Kemunculan Hi8 untuk mengimbangi S-VHS.
2) Digital
Mini
DV, menggunakan pita kaset kecil dan proses
pengerjaannya bisa langsung dikerjakan di komputer, bisa dibuat VCD atau DVD
secara instan.
Digital
8, menggunakan kaset Hi8, hanya Sony yang membuat
RAM
Recording, menggunakan disc DVD 8 cm untuk 30 menit
rekaman. DVD-R hasilnya bisa langsung diputar di mesin DVD, tetapi hanya sekali
pakai, tak bisa untuk rekaman lagi. DVD RAM, tidak bisa diputar di mesin DVD
biasa tetapi bisa untuk rekaman lagi.
Micro
MV, hanya Sony
HDV,
dengan kaset mini DV menghasilkan kualitas HD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar